Nggak pernah sedikitpun terpikir kalo pekerjaan sebagai kasir itu susah. I mean, hello? Aku pesen sesuatu, kamu kasih yang aku mau. Aku bayar, kamu ngasi kembalian. That's it. How on earth could it be hard?
Back in Indonesia, aku sering sekali meremehkan pekerjaan sebagai kasir. Mereka salah ngasi pesanan, aku kesel. Mereka salah ngasi kembalian, aku bertanya2 mereka pernah sekolah gak sih *in a bad way, of course*?
But then.
Ternyata, jadi kasir itu susah. Iya emang. Masa ngasi pesanan yang bener, kembalian yang tepat aja sesusah itu sih? Nggak. Tapi ketika kita kerja 4 jam penuh, melayani puluhan pembeli, jadi cukup susah untuk terus berkonsentrasi penuh dengan para pembeli. Terutama ketika kamu dituntut untuk mengerti apa yang pembeli katakan dalam bahasa yang berbeda dari bahasa yang sangat kamu kenal. Lebih menakutkan lagi, mereka yang memiliki aksen yang berbeda-beda.
Selain masalah bahasa, yang lebih menantang ketika mereka menginginkan pesanan yang banyak, spesifik, dan ingin kamu melakukannya dengan cepat. You'll just feel like you're such a stupid. Even elementary kids laugh at your english.
And what would you do, if in such pressure,
you feel sick of it (the whole job thing, including all the mistakes you've made), you're having headache, your stomach is hurt of starving but you don't feel like you wanna eat anything, but you're afraid of falling sick if you don't eat, because you know the cost of seeing doctor will be the price of your whole month living, but even to eat you don't have anything left in your refrigerator, and you don't even want to think about buying something...
Suddenly you realize, being a cashier isn't easy at all.
Anyway. Happy Valentine, all.
Saturday, February 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment