Sunday, April 05, 2009

Relationship

Hi guys! Loooooooong time no see! x)

Jadi aku udah pindah rumah. Cukup lama. Dan punya temen sekamar satu dari Mongolia satu dari Korea. This situation makes me use english everyday. Sayangnya keduanya inggrisnya gak gitu lancar. Jadi agak bosen juga nungguin kalo kadang mereka mikir satu kata laaama. Dan dalam satu kalimat bisa dua tiga kata.

Ngomong2. Ternyata di Mongolia. Seusiaku mereka sudah menikah biasanya. Dan caranya, mereka akan diperkenalkan dengan seseorang, yang dalam 3 bulan akan have sex bersama, untuk menentukan apakah they're compatible in that area. If they do, they go ahead and get married. If they don't? They pick another person. As simple as that.

Which is sangat gak bisa kumengerti. I mean. Marriage is something big, isn't it? It's a lifetime decision. It has consequences. Bagaimana bisa kamu menentukan keputusan semacam itu dalam waktu sesingkat itu, dengan penentu sedangkal sex?

Well. Forgive me kalo menurut Anda sekalian aku terlalu meremehkan sex. Aku percaya sex bukan sesuatu yang bisa diremehkan. Dan aku tau banyak pasangan yang pisah gara2 faktor sex. Jadi tentunya sex (atau ketertarikan fisik) adalah faktor yang cukup penting. Tapi, bagaimana dengan kompatibilitas karakter? Personality?

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Kadang di depan seseorang yang kita anggap spesial, kita akan menyembunyikan sebagian dari diri kita. Kita akan memamerkan kualitas terbaik kita, namun seringkali kita lupa. Bahwa bukan keputusan yang bijaksana untuk menyembunyikan sabagian dari diri kita. Bahwa walaupun pada awalnya seseorang yang spesial itu tertarik pada kita, seiring dengan waktu bisa jadi kekecewaan melunturkan perasaannya.

Dan kalo hubungan sudah dirusak oleh ketidakjujuran, bagaimana caramu memperbaikinya?

No comments: